Memulai Melatih Bola Basket (2) - Perbasi DKI Jakarta

Latest

Friday, June 30, 2017

Memulai Melatih Bola Basket (2)



Pemain


Mengorganisir tim akan sangat bergantung pada jumlah pemain yang ada. Bagaimanapun, jika membicarakan tentang pemain kanak-kanak, pelatih seharusnya mempunyai pemikiran sebagai berikut:
  • Siapa saja yang tertarik bermain basket seharusnya diberikan kesempatan untuk bermain, jika perlu, dua tim atau lebih dapat dibentuk sehingga semuanya mempunyai kesempatan yang sama.
  • Jumlah pemain dalam tiap tim seharusnya cukup, jangan terlalu banyak, sehingga tidak menghambat partisipasi semua pemain untuk mengikuti kegiatan-kegiatan latihan.
  • Tingkat kemampuan pemain dalam satu tim seharusnya tidak berbeda terlalu jauh. Daripada mengikutsertakan pemain dengan tingkat kemampuan yang berbeda ke dalam sebuah tim, pengelompokkan tersebut akan lebih bermanfaat bagi semua pemain.
  • Jika memungkinkan, tim mini basketball (dan kadang-kadang juga tim yang terdiri dari pemain berusia 13 - 14 tahun) seharusnya terdiri dari pemain yang sudah saling mengenal dan berbagi aktivitas (misalnya, anak-anak dari kelas belajar yang sama, atau anak-anak yang biasa bermain bersama, dll).

Kewajiban pemain

Pelatih harus memikirkan kewajiban para pemain dan memutuskan kewajiban apa yang paling penting. Kapan kegiatan latihan dilakukan? Berapa hari tim berlatih dalam seminggu? Berapa banyak pertandingan yang akan dilakukan? Apakah pertandingan dilakukan di akhir minggu? Apakah para pemain juga harus melakukan perjalanan jauh untuk melakukan pertandingan? Dan seterusnya.

Hal-hal tersebut di atas merupakan pertimbangan-pertimbangan penting karena dalam kebanyakan kasus, kewajiban pemain tidak dibuat cukup jelas atau pelatih menerapkan peraturan yang beberapa pemainnya tidak mampu mematuhinya. Cepat atau lambat hal ini akan menyebabkan masalah serius yang berdampak pada kerja sama tim.
Pelatih seharusnya membentuk peraturan yang sesuai untuk tim yang dilatihnya daripada menerapkan peraturan yang berhasil diterapkan oleh tim lain, karena tepat untuk tim lain belum tentu tepat untuk tim kita.

Salah satu aspek dalam olahraga yang sangat penting untuk memenuhi sasaran pembentukan pemain muda adalah bahwa mereka menerima dan mampu memenuhi komitmen mereka. Komitmen yang ada harus beralasan, didasarkan pada usia pemain dan karakteristik-karakteristik lainnya, tetapi yang paling penting adalah pemain mampu membuat komitmen dan memenuhinya.

Untuk alasan tersebut, tidak tepat mengorganisir tim di mana para pemain akan berlatih atau bermain sesuka mereka atau ketika sedang tidak ada kegiatan lain. Dan juga, peraturan yang tidak dapat dipatuhi para pemain seharusnya tidak diterapkan.
Dalam kebanyakan kasus, akan menjadi hal yang sangat bagus jika pelatih berkomunikasi dengan pemain, melibatkan mereka dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan peraturan tim. Jika pelatih dan pemain memutuskan peraturan bersamaan, para pemain akan merasa lebih terikat dengan komitmen.

Bagaimanapun, pelatih dapat menentukan kewajiban yang menurutnya penting, terutama jika tim tersebut terdiri dari pemain berusia 13 - 14 tahun atau lebih. Misalnya, jika pelatih merasa tim harus berlatih setidaknya tiga hari dalam seminggu dan mempertimbangkan bahwa peraturan ini memungkinkan untuk diterapkan, pelatih tersebut seharusnya mengusulkan peraturan tersebut kepada para pemain atau bahkan juga kepada para orang tua, menjelaskan alasan dan tujuan.

Peraturan internal

Peraturan internal adalah elemen penting dalam tim. Sebagaimana kewajiban pemain, sangat disarankan peraturan internal tidak terlalu banyak dan sesuai, peraturan tersebut harus didefinisikan dengan jelas dan seharusnya tidak menimbulkan keraguan, atau konflik ketika diterapkan. Jelasnya, peraturan tersebut harus sesuai dengan keadaan dari masing-masing tim. Misalnya, peraturan internal yang dapat diterapkan adalah pemain harus siap untuk berlatih pada waktu yang telah ditentukan, datang satu jam sebelum pertandingan dan berpakaian dengan baik, bergiliran mengumpulkan bola saat latihan selesai, dll.

Peraturan juga dapat diterapkan pada mini basketball, berkaitan dengan partisipasi pemain dalam permainan. Misalnya, sistem rotasi dapat diterapkan sehingga semua anak akan mempunyai kesempatan bermain.

Untuk tim mini basketball, peraturan dapat juga diterapkan untuk mengatur perlakuan orang tua. Misalnya, orang tua dilarang memberikan pengarahan kepada anak-anak atau duduk bersama dengan tim.

Sumber daya yang tersedia

Pelatih harus tahu sumber daya yang ada (lapangan, bola, ring basket, dll) untuk menggunakan fasilitas tersebut dengan sebaik-baiknya dan menggunakan imajinasinya untuk mengatasi kekurangan fasilitas.

Pertama, pelatih harus memanfaatkan fasilitas yang ada. Misalnya, jika terdapat empat ring basket, maka sebaiknya gunakan empat ring tersebut daripada hanya dua ring.

Kedua, seringkali ketika melatih fasilitas yang ada sangat terbatas (bola sedikit, sewa lapangan singkat, hanya terdapat setengah lapangan saja, lapangan outdoor, dll). Untuk alasan tersebut, pelatih harus kreatif menggunakan imajinasinya untuk mengatasi keterbatasan.

Misalnya, jika bola yang tersedia sangat sedikit, kombinasikan drill dengan bola dan tanpa bola, mencoba suatu drill yang seharusnya memerlukan bola dengan tanpa menggunakan bola bisa jadi sangat menarik. Pelatih seharusnya tidak menyerah begitu saja terhadap keterbatasan. Jangan biarkan pemain berjajar terlalu panjang untuk mengantre mendapat giliran memegang bola.

Misalnya, jika tim hanya bisa menggunakan lapangan basket dua hari dalam seminggu, maka pelatih seharusnya mempertimbangkan untuk menggunakan lapangan lain meskipun tanpa dilengkapi dengan ring basket, dan memanfaatkan sesi latihan ini untuk melakukan drill yang tidak memerlukan ring basket.

(bersambung…)

1 comment:

  1. Yuk di add pin B -O-L- A- V- I- T- A
    Sabung ayam online adu ayam taji dan semua jenis permainan judi online ..
    Semua bonus menarik kami berikan setiap hari nya ... :)
    www,bolavita,com

    ReplyDelete